TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan peluang Indonesia Battery Corporation mengakuisisi perusahaan mobil listrik asal Jerman, StreetScooter, sudah tertutup.
Pasalnya, produsen mobil listrik itu telah merampungkan transaksi dengan Odin Automotive. "Yang saya tahu ya, opsi itu udah enggak ada. Gimana kalau kita mencle-mencle. Lewat lah barang itu. Barang bagus diambil orang," ujar Bahlil, Jumat, 7 Januari 2021.
Bahlil mengatakan sebelumnya sudah mengecek langsung pabrik StreetScooter di Jerman. Namun, rencana akuisisi perusahaan mobil setrum oleh IBC oleh beberapa pihak disebut investasi rugi.
"Aku tahu itu sudah diakuisisi oleh Singapura. Ada yang bilang ini akan terjadi Mark up. Mark up apaan, kan transparan belinya. Singapura beli itu tuh, dan opsi itu sekarang enggak dikasih lagi ke kita," tutur Bahlil.
Karena itu, Bahlil pun menyayangkan banyaknya pihak yang skeptis dan curiga dengan rencana IBC mengakuisisi StreetScooter tersebut. "Barang itu barang bagus, tapi kita dibilang bahwa ini rugi dan sebagainya. Belum kerja udah bilang rugi. Jadi kita terlalu banyak curiga," tuturnya.
Sebelumnya, akuisisi rencananya dilakukan Indonesia Battery Corporation (IBC), perusahaan patungan Mind Id, PT Pertamina (Persero), PLN, dan PT Aneka Tambang Tbk. Tak hanya Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium alias Mind Id kala itu yakni Orias Petrus Moedak, PLN di bawah Zulkifli Zaini juga dikabarkan tak setuju dengan rencana akuisisi tersebut.